Aku cantik kok dengan wajah kusamku, bekas-bekas jerawatku, mata pandaku, pipi chubbyku, bibir hitamku, semua tahi lalatku, kacamataku, jidat lebarku, rambut keritingku
Aku juga cantik kok dengan tubuh gendutku, pendekku, jari-jari bantatku, kulit hitamku
Aku tetap cantik kok kalau aku pakai kaos oblong, dekker, cargo pantsku, jilbab serut oblong atau gamis, jilbab syari
Aku cantik pakai apapun
Sulit membangun rasa percaya diri.
Ada yang butuh berhari-hari, bulanan, tahunan, atau bahkan seumur hidup.
Ada yang diberikan percaya diri dari sejak kecil atau remaja atau sudah dewasa baru bisa tumbuhkan rasa itu.
Ada yang harus diolok-olok atau disakiti dulu baru termotivasi, ada yang sejak kecil memang sudah direndahkan jadi balas dendam waktu dewasa mau mempercantik diri, ada yang bodoamat.
Ada yang langsung punya rezeki untuk merombak semua apa yang diolok-olok, ada yang terima memang begini adanya, ada pula yang masih perang mau dirubah namun tidak memiliki rezeki ke situ.
Jadi, bukan masalah "cuma begitu aja kamu sakit hati.", bukan masalah "kan aku cuma becanda." Tidak sesederhana itu. Walaupun nampak sepele, sebenarnya banyak yang dikorbankan. Kamu tidak pernah tahu, bisa jadi uang yang seharusnya untuk bayar kuliah dia gunakan untuk infus whitening gegara kamu bilang kulit dia kusam. Bisa jadi uang yang seharusnya untuk bayar Paylater dia gunakan untuk beli-beli pakaian yang mahal dan bagus. Memang nampak bodoh ya? Tapi kamu pun tidak tahu jika dia tetap melanjutkan kuliah, dia akan kepikiran dengan kata-kata jelekmu, "eh lu kok item banget sih?" setiap malam sebelum tidur. Kamu juga tidak akan tahu, jika dia tetap membayar Paylaternya dan tidak jadi membali pakaian bagus, dia akan kepikiran dengan kata-kata busukmu, "baju lu itu-itu mulu perasaan dah."
Dan kamu masih sempat heran, "lu gitu aja kok overthinking sih?"
Sekiranya tidak membantu secara materi, pujilah
"MasyaAllah, kulit kamu banyak dipengeni bule-bule loh. Eksotis."
"MasyaAllah, kamu cocok banget ya pake kaos oblong doang."
Sekiranya lagi memang tidak bisa memuji, ya keep your mouth shut.
Oiya, kecuali kondisinya seperti ini,
"Kulit kamu mulai kusem, nih aku transfer 50 juta kamu infus DNA Salmon. Oh, kurang ya? Yaudah nih bawa black cardku. Sekalian ya perawatan yang lain-lain, muka kamu udah burik aku sumpek."
"Bulan lalu kamu pake baju ini, beli yang lain napa? Pasti belinya di Shopee kan kan 20 ribuan? Buang! Jadiin keset, beli Zara sekarang!"
Jika laki-laki tidak bisa direndahkan secara materi oleh siapapun, maka perempuan tidak bisa direndahkan fisiknya oleh siapapun. Itu dua hal insecure yang intinya sama. Jika disinggung buat sakit hati. Atau parahnya lagi dua-duanya tidak mau tahu.
"Disinggung item aja marah. Perawatan makanya! Dah burik, baperan lagi lu."
"Yeh, dimintain tas LV lu gak mampu malah kita dikatain matre." See?
Sama-sama mendukung kan lebih enak.
"Halo, cantik."
"Aihh aku disapa sama calon pemilik perusahaan batubara."
Bukannya nyaman sejahtera sentosa jika kita mulai jadi orang baik? Kalau bukan kita yang memulai, mana tahu orang ada contoh yang baik?
Bukan malah,
"Aku emang gini orangnya" Ah taek.
Komentar
Posting Komentar