Langsung ke konten utama

Kenapa kembali?

Kenapa orang berbaik hati memberikan kesempatan?

Setiap orang pasti memiliki sisi baik dalam dirinya. Mau sekriminal apapun dia. Hanya saja, tidak semua orang memiliki rumangsa.

"Besok kalo kaya gini lagi tinggal minta maaf, pasti dimaafin kok. Gampang dia mah orangnya."

"Nanti juga baikan kok."

"Nanti juga pasti reda sendiri."

Itu namanya menyepelekan, kau tahu tidak? Wah sering banget denger kata-kata itu, dan baru kutahu kalau itu menjijikkan. 

Ah, pengen ngomong kasar tapi udah janji nggak mau lagi ngomong kasar.

Sekiranya diberikan kesempatan, belajar dari yang kemarin.   Perbaiki sikap. Yakin, orang yang memberimu kesempatan itu juga selalu menata hati. Dan itu tidak mudah. Jangan hancurkan dengan ketidakpedulianmu.

Mereka sangat memahami sifatmu. Mereka menyesuaikan seperti apa kau memperlakukan mereka.

Mereka adalah air. Kau adalah wadah-wadah berbagai macam rupa.

Ibarat kata, mereka sudah merendah(kan) diri untukmu. Dan itu masih direndahkan lagi olehmu. Mungkin, dulu kau pernah menjadi posisi mereka. Maka dari itu kau menjadi acuh dengan kebaikan semacam itu. Tapi sadar atau tidak kalau itu jahat? Kenapa tidak menghentikan siklus itu di dirimu? Apa yang membuatmu merasa "semua orang" layak diperlakukan seburuk itu?

Kembali lagi, semua orang layak mendapatkan kesempatan. Iya, betul. 

Namun, tanyakan lagi kepada dirimu (setelah berkali-kali).

"Kalau aku berubah menjadi lebih baik dari kemarin, mereka masih mempercayakan aku nggak ya?"

Apa sebegitu sulitnya? Jadi, kenapa kembali?

Tuhan, jika ini tidak berjalan dengan baik. Aku mohon, pastikan ini adalah kali terakhirku merendah. Namun limpahkan kekuatan di hatiku untuk selalu memaafkan. Aku hanya manusia. Dan jika ini berjalan dengan baik, lembutkan hatinya. Kuatkan pula hatinya untuk selalu memaafkan kesalahan semua orang yang pernah menyakitinya. Jangan biarkan lagi dia dipertemukan dengan orang yang menyepelekan kebaikannya. Jika ini berjalan dengan baik, dengan segala menerima ridhoMu, namanya akan selalu terselip di doaku. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah drama cupu manik astagina

CUPU MANIK ASTAGINA Adegan I (Gunung Sukendra) Alkisah sebuah pertapaan di Gunung Sukendra yang dihuni oleh Resi Gotama dan keluarganya. Dia merupakan keturunan Bathara Ismaya. Karena jasa dan baktinya pada para dewa. Resi Gotama dianugrahi seorang bidadari kahyangan, Dewi Windradi. Dalam perkawinan ini, mereka dikaruniai dua putra, Guwarsa dan Guwarsi, dan seorang putri, Dewi Anjani. Bhatarya Surya, kekasih gelap Dewi Windradi, memberikan sebuah pusaka bernama Cupu Manik Astagina kepada Dewi Windradi dengan syarat tidak boleh menunjukan apalagi menyerahkan benda kadewatan itu kepada orang lain walaupun ke anaknya sendiri. Apabila pesan itu sampai terlanggar, kejadian yang tak diharapkan akan terjadi tanpa bisa dibendung lagi. Suatu hari, Dewi Windradi sedang memainkan Cupu Manik Astagina. Cupumanik Astagina adalah pusaka kadewatan yang menurut ketentuan dewata tidak boleh dilihat atau dimiliki oleh manusia lumrah. Dengan membuka Cupumanik Astagina, melalui mangkoknya dapat

Contoh Teks Cerita Islami MAPSI 2021

Salah satu cabang dalam perlombaan MAPSI SD/MI yaitu Menulis Cerita Islami. Di tahun 2021, Lomba MAPSI di cabang ini diperoleh subtema sebagai berikut : 1. Pemaaf dan bertaubat (meneladani Nabi Adam as) 2. Semangat belajar di masa pandemi (meneladani Nabi Idris as) 3. Kerja keras dan kerjasama (meneladani Nabi Nuh as) 4. Jujur dan kasih sayang (meneladani Nabi Hud as) 5. Pentingnya kebersihan di masa pandemi (meneladani Nabi Muhammad saw) dengan ketentuan tokoh keteladanan dapat ditambah dengan Nabi dan Rasul yang lain, sahabat Nabi Muhammad saw, tokoh muslim internasional, guru, tokoh masyarakat, orang tua, dsb. Berikut saya lampirkan contoh teks cerita islami yang merupakan Juara I tingkat Kota Magelang Jawa Tengah tahun 2021 . Bisa dijadikan inspirasi anda sekalian dalam melatih atau menulis cerita islami di tahun depan. Cerita I Meneladani sifat pemaaf dan bertaubatnya Nabi Adam as. Belajar dari Taubatnya Nabi Adam Kupandangi cahaya yang menembus masuk di kaca jendela kamar kecilku