Yang bingung apaan sih Stockholm Syndrome tu gak jelas banget. Silahkan boleh Googling.
Tapi boleh la aku njelasin dikit. Stockholm Syndrome/ Sindrom Stockholm adalah sebuah respon psikologis kagum, empati, simpati, sayang, memuja, bahkan cinta kepada seseorang-yang-telah-menculik-dia. Why?? Why these things happening? Stockholm Syndrome itu sendiri terjadi dari sebuah "ke-kepepetan". Bayangin lu udah diculik, mau kabur yekan sama penculiknya diancem lu/ anggota keluarga lu bakal dibunuh. Nah, dari perasaan takut itu, timbul kepatuhan. Lama kelamaan, kepatuhan itu akan terbentuk dengan sendirinya intinya udah melekat di hati lu bakal patuh sama dia. Lama kelamaan juga nih, bisa ada perasaan "dekat" sama serial killer ini wkwk maybe?
Untuk pembuktian dari kasus ini, mari kita ambil asal-usul nama fenomena psikologi ini.
Stockholm itu sebenernya nama kota guys. Di Swedia lebih tepatnya. Pada tahun 1973, di kota Stockholm ada sebuah perampokan bank. Perampok ini sampe menyandera 4 pegawai bank selama 6 hari. Bayangin cuy lu seminggu adanya ditodongin pistol mulu wkwk. Polisi sempet bernegoisasi sama si perampok ini buat ngelepasi si sandera-sandera. Dan perampok ini minta sanderanya dituker sama temen penjaranya, dikabulkan dong. Anehnya, saat 4 sandera tadi dilepaskan oleh si perampok, mereka bersikap tidak selayaknya seneng diselamatkan. Justru mereka mendukung aksi si perampok untuk gak nyerah sama polisi. Nah loh gimana tuh?
Ada faktor lain juga kenapa Stockholm Syndrome bisa tiba-tiba melekat dengan korban. Yakni faktor pendukung yang harusnya dari keluarga.
Dilansir thought.co pada 4 Februari 1974, Patty Hearst, ahli waris dari seorang milyuner Amerika Serikat, diculik dan disekap selama dua bulan oleh kelompok pemberontak Symbionese Liberation Army (SLA). Grup ini meminta tebusan untuk membebaskan Patty. Tapi apa yang dia dapat? Keluarganya menolak! Menolak guys!! Kerasa dong betapa kecewanya dia sebagai keluarga nggak diselamatkan. Akhirnya Patty gabung sama SLA ini berawal dari kekecewaan. Simpel. But deathly.
Tapi, gak semua penculikan jadi bisa menimbulkan sindrom ini. Hanya 8 %. Untuk itu, jangan sekali-sekali nyulik gebetan yak?😂 Jangan mentang-mentang doi risih sama lu jadi mau nyulik doi dan berharap doi Stockholm Syndrome sama lu. Mending sekolah yang bener, kerja yang halal, penuhin tabungan, oplas, gak hanya gebetan tuh yang bakal nempel. Black Widow alias Sang Janda Hitam juga klepek-klepek dong sama dede manis wkwk
Tapi boleh la aku njelasin dikit. Stockholm Syndrome/ Sindrom Stockholm adalah sebuah respon psikologis kagum, empati, simpati, sayang, memuja, bahkan cinta kepada seseorang-yang-telah-menculik-dia. Why?? Why these things happening? Stockholm Syndrome itu sendiri terjadi dari sebuah "ke-kepepetan". Bayangin lu udah diculik, mau kabur yekan sama penculiknya diancem lu/ anggota keluarga lu bakal dibunuh. Nah, dari perasaan takut itu, timbul kepatuhan. Lama kelamaan, kepatuhan itu akan terbentuk dengan sendirinya intinya udah melekat di hati lu bakal patuh sama dia. Lama kelamaan juga nih, bisa ada perasaan "dekat" sama serial killer ini wkwk maybe?
Untuk pembuktian dari kasus ini, mari kita ambil asal-usul nama fenomena psikologi ini.
Stockholm itu sebenernya nama kota guys. Di Swedia lebih tepatnya. Pada tahun 1973, di kota Stockholm ada sebuah perampokan bank. Perampok ini sampe menyandera 4 pegawai bank selama 6 hari. Bayangin cuy lu seminggu adanya ditodongin pistol mulu wkwk. Polisi sempet bernegoisasi sama si perampok ini buat ngelepasi si sandera-sandera. Dan perampok ini minta sanderanya dituker sama temen penjaranya, dikabulkan dong. Anehnya, saat 4 sandera tadi dilepaskan oleh si perampok, mereka bersikap tidak selayaknya seneng diselamatkan. Justru mereka mendukung aksi si perampok untuk gak nyerah sama polisi. Nah loh gimana tuh?
Ada faktor lain juga kenapa Stockholm Syndrome bisa tiba-tiba melekat dengan korban. Yakni faktor pendukung yang harusnya dari keluarga.
Dilansir thought.co pada 4 Februari 1974, Patty Hearst, ahli waris dari seorang milyuner Amerika Serikat, diculik dan disekap selama dua bulan oleh kelompok pemberontak Symbionese Liberation Army (SLA). Grup ini meminta tebusan untuk membebaskan Patty. Tapi apa yang dia dapat? Keluarganya menolak! Menolak guys!! Kerasa dong betapa kecewanya dia sebagai keluarga nggak diselamatkan. Akhirnya Patty gabung sama SLA ini berawal dari kekecewaan. Simpel. But deathly.
Tapi, gak semua penculikan jadi bisa menimbulkan sindrom ini. Hanya 8 %. Untuk itu, jangan sekali-sekali nyulik gebetan yak?😂 Jangan mentang-mentang doi risih sama lu jadi mau nyulik doi dan berharap doi Stockholm Syndrome sama lu. Mending sekolah yang bener, kerja yang halal, penuhin tabungan, oplas, gak hanya gebetan tuh yang bakal nempel. Black Widow alias Sang Janda Hitam juga klepek-klepek dong sama dede manis wkwk
Komentar
Posting Komentar